Home » » KARNAVAL DI DESA BAGO PART l

KARNAVAL DI DESA BAGO PART l

Posted by KAMPUNG BAGO on Saturday 3 September 2016

Desa bago adalah desa rintisan yang penuh perjuangan untuk menatap masa dengan semangat masyarakat yang begitu mengebu-gebu desa bago mulai merintis menjadi desa yang di pandang oleh desa-desa lain, karna dalam sebuah pedesaan bukan hanya KADES yang mendukung tapi semua unsur masyarakat, dari kalangan atas dan juga kalangan bawah.
 Liat yukk Foto Keseruan Karnaval Desa Bago yang terjadi Hari ini, untuk memeriahkan Acara Penutupan 17 Agustus 2016
 
KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR 

Semangat yang mengebu-gebu masyarakat desa bago berdandan seperti di samping... bikin Ketawa dan aksi lucu yang dibuat oleh rakyat bago sampai sakit perut...

 Laki-laki yang berbaju merah berdan-dan ala wanita yang bikin tidak bisa berkata-kata, kenapa karna kumisnya lupa gak di potong, jadi kelihatanya aneh.. tapi seninya malah di kumis ... gooo semangat pak... eh buka.... bu...
 nah klu foto di samping ini KADES lho kok sampingya ada kades juga, wah kalau kata anak sekarang bisa salah fokus neh, hehehe
tapi tenang yang di sebelah kanan berbaju putih itu hanya seorang peran kades kok bukan kades beneran, tapi rada mirip kades sih... hehehe semangat buat PAK YUDI KADES.. hehe

 sebenarnya banyak sekali yang akan aku tulis tapi udah gak bisa berkata apa-apa kemeriahan dan keindahan kostum yang di tampilkan oleh para peserta karnaval bikin terpukau ,, apalagi penampilan pertama langsung tarian khas probolinggo, yaitu tari glipang yang di ciptakan oleh orang gending, weh hebat ya....

Blangkon adalah tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Menurut wujudnya, blangkon dibagi menjadi 4: blangkon Ngayogyakarta, blangkon Surakarta, blangkon Kedu, dan Blangkon Banyumasan. Untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon. Tonjolan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon.
Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon yang disebut mondholan. Mondholan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon. Lilitan rambut itu harus kencang supaya tidak mudah lepas.
Sekarang lilitan rambut panjang yang menjadi mondholan sudah dimodifikasi karena orang sekarang kebanyakan berambut pendek dengan membuat mondholan yang dijahit langsung pada bagian belakang blangkon. Blangkon Surakarta mondholannya trepes atau gepeng sedang mondholan gaya Yogyakarta berbentuk bulat seperti onde-onde.
Tari Glipang ini dilakukan secara berkelompok antara laki laki atau perempuan. Gerakan dalam tarian ini selain kaya akan makna juga terdapat unsur – unsur Silat didalamnya, sehingga terdapat kesan lugas namun menghibur. Dalam pertunjukan Tari Glipang ini terbagi menjadi tiga bagian. Pertama adalah Tari Olah Keprajuritan atau Tari Kiprah Glipang yaitu tari pembuka pertunjukan. Dalam tarian ini berisi tentang sindiran dan perlawanan terhadap penjajah pada jaman dahulu. Kemudian yang ke dua adalah Tari Papakan, dalam tarian ini dilakukan oleh para penari pria dan wanita yang menggambarkan tentang legenda percintaan Dhamarwulan. Dan yang terakhir adalah tari baris, yaitu tarian yang dilakukan oleh penari pria yang menggambarkan tentang  para prajurit Majapahit.


Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

.comment-content a {display: none;}